Medan, (Bhayangkara News), 30 Agustus 2024 | Seorang peserta seleksi tenaga kontrak di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan membuat laporan ke Ombudsman Republik Indonesia (RI) setelah dinyatakan tidak lulus seleksi karena dinilai tidak memiliki etika yang baik, serta diduga mendapat kecurangan.

Menurut informasi yang diperoleh, peserta tersebut yang berinisial IN telah mengikuti seluruh tahapan seleksi yang diadakan oleh RSU Haji Medan, namun gagal dalam tahap akhir karena masalah sikap dan perilaku yang dianggap tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pihak rumah sakit. Keputusan ini membuat peserta tersebut merasa diperlakukan tidak adil dan merasa di curangi. 

"Terkait dalam hal ini, saya mempunyai bukti melalui CCTV bagaimana saya yang berprilaku seperti yang dituduhkan ke saya." ucap IN dengan kesal. 

Dalam laporannya kepada Ombudsman RI, peserta IN tersebut menyatakan bahwa penilaian mengenai etika atau sikap tidak seharusnya menjadi faktor penentu utama dalam kelulusan seleksi tenaga kontrak. Ia mengklaim bahwa proses seleksi harusnya lebih mengedepankan kemampuan teknis dan kompetensi, bukan hanya penilaian subjektif terkait etika.

Pihak RSU Haji Medan, melalui juru bicaranya, menjelaskan bahwa standar etika dan perilaku merupakan bagian penting dari kualifikasi yang harus dipenuhi oleh calon tenaga kontrak, terutama dalam lingkungan kerja yang melibatkan pelayanan publik dan penanganan pasien. "Kami sangat mengutamakan sikap profesional dan etika kerja, karena hal ini berdampak langsung pada kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat," ujar juru bicara tersebut.

Ombudsman RI diharapkan akan menindaklanjuti laporan ini dengan melakukan investigasi dan mediasi antara pihak peserta dan RSU Haji Medan. Proses ini akan menentukan apakah ada pelanggaran prosedur dalam proses seleksi atau apakah keputusan yang diambil oleh pihak rumah sakit sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Kasus ini menarik perhatian publik dan memunculkan diskusi mengenai pentingnya etika dan sikap dalam dunia kerja, terutama di sektor pelayanan kesehatan. Masyarakat menunggu hasil investigasi Ombudsman RI untuk mengetahui apakah ada tindak lanjut atau rekomendasi yang akan diberikan terkait kasus ini.

Jurnalis : Dinda

Editor : Sutan Malik