CIANJUR, [bhayangkaranews.id] – Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan menyebut, para korban yang tertimpa material dari robohnya bangunan pondok pesantren (Ponpes) di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas kabupaten Cianjur, Sabtu (16/1/2021), kini sebagian besar telah dipulangkan.
“Jadi santri yang sempat dirawat di RSUD
Cimacan awalnya 11 pasien. Namun tujuh santri diantaranya sudah diperbolehkan
pulang untuk selanjutnya dilakukan perawatan di rumah. Empat santri lainnya
dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur untuk penanganan dokter bedah tulang di sana,”
jelas Dokter Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, dr. Meili Eka, kepada
www.bhayangkaranews.id, pada Sabtu 16/1/21.
Pihaknya menyebut, hampir rata-rata korban atau
pasien terdampak runtuhan bangunan ponpes itu mengalami patah di tulang kaki.
Sebab kemungkinan tertimpa bahan material bangunan.“Jadi rata-rata sih
kebanyakan di kaki sama tangan. Tapi kalau untuk cedera kepala tadi nggak ada,”
ujarnya.
Adapun usia para pasien yang sempat dirawat
kurang lebih sekitar umur 17 sampai 19 tahun. “Semuanya santri putra atau
laki-laki, dan hampir semuanya mengalami luka-luka ringan. Namun ada juga yang
sempat dijahit,” Jelasnya.
Sebelumnya, bangunan pondok pesantren Al
Madaroh Loji di wilayah RT 01 RW 01 Desa Batulawang Kecamatan Cipanas ambruk,
Sabtu (16/1/2021).
0 Komentar