SIMEULUE, [bhayangkaranews.id] - Kelompok Pertanian di Kabupaten Simeulue menerima alat mesin pertanian (Alsintan) berupa alat pompa air areal persawahan.
Penyerahan
ratusan unit alat pompa air langsung diberikan Bupati Simeulue Erli Hasim
kepada 100 kelompok pertanian yang tersebar di berbagai daerah, penyerahan
alsintan dilakukan di depan halaman Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten
Simeulue, Senin, 21 Desember 2020.
Bantuan
alat pompa air persawahan bersumber dari bantuan Kementerian Pertanian melalui
dana APBN Tahun Anggaran 2020 yang diberikan kepada Pemda Simeulue sebanyak 100
unit alat pompa air.
Alat
pompa air persawahan diperuntukkan untuk mendukung program ketahanan pangan
bidang pertanian yang digalakkan Pemda Simeulue dalam program Humasa
Sebel/Khumaha Heba.
Penyerahan
alat mesin pertanian juga turut disaksikan oleh unsur Forkopimda, para camat,
kepala desa dan PPL.
Dalam
laporannya, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue, Samsuar, SP
mengatakan bahwa bantuan yang diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui
Dirjen PSP menggelontorkan paket dalam bentuk barang dalam upaya mendukung
program pertanian di Kabupaten Simeulue
Bantuan
yang diberikan yakni 100 unit alat pompa air, 24 unit hand tractors cultivator
5 unit.
Untuk
alat pompa air diberikan kepada kelompok tani, namun untuk hand tractors dan
cultivator dioperasikan oleh brigade pertanian yang dikelola oleh Dinas
Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue.
"Alat
ini disewakan kalau ada kelompok masyarakat yang memerlukan maka brigade
pertanian siap diterjunkan," kata Samsuar.
Ia
juga mengaku kekurangan alat perontok padi namun sedang diupayakan ke
Kemenerian Pertanian.
Bupati
Simeulue pada sambutannya mengungkapkan bahwa pemerintah selalu bersama dengan
masyarakat memperjuangkan aspek pertanian
Kegiatan
pelaksaan Humasa Sebel dan Khumaha Heba sudah mulai memperlihatkan hasil yakni
berupa panen padi di seluruh wilayah Simeulue.
Saya
merasa yakin dunia pertanian akan sangat menjanjikan proses perubahan ekonomi.
Padi
juga akan melahirkan uang, dan pemerintah juga telah mempersiapkan dana untuk
membeli gabah dari petani.
Erli
Hasim juga mengaku bahwa dana sudah diakomodir untuk membeli gabah dari petani
agar adanya perputaran uang di Simeulue.
Kekurangan
alsintan diakui oleh Bupati Simeulue namun belum pernah terjadi dalam sejarah
bidang pertanian seluruhnya ditanggung oleh Pemerintah, baik mulai dari bibit
padi, obat, pupuk dan biaya pengolahan sawah serta bantuan alat mesin
pertanian.
Beberapa
waktu yang lalu ia juga mengaku telah menandatangi kerjasama dengan Kementerian
Pertanian dalam memenuhi alsintan kepada petani di Simeulue.
Erli
Hasim juga memprediksi bahwa tahun depan akan ada penambahan 3.000 hektar lahan
persawahan baru dari saat ini hanya ada 6.000 hektar sawah.
Kita
sudah siapkan di waktu tertentu pengiriman beras dari luar Simeulue akan
dihentikan untuk memaksimalkan beras lokal Simeulue.



0 Komentar