Cianjur, [bhayangkaranews.id] - Satuan
Tugas Penanganan Covid- 19 Kabupaten Cianjur terus meningkatkan pencegahan, diketahui
Cianjur dalam zona aman yakni berada di Zona Kuning namun baru-baru ini
Kabupaten Cianjur bergerak ke Zona Orange.
dr. Yusman Faisal selaku Juru Bicara Pusat Informasi Covid
19 Kab. Cianjur. Membenarkan bahwa informasi soal Cianjur bergerak ke zona
orange diterima pada senin, (26/10/20). "Sebetulnya saat berada di zona
kuning itu tipis nilainya dan sekarang bergerak ke Orange. Semoga ini cepat
tertangani mungkin minggu depan bisa kuning lagi" Ujarnya.
Lanjutnya, dalam penanganan Cianjur kurang dalam pemeriksaan atau testing. Dari
target 1.000 tes dalam sehari, hanya bisa memenuhi 500 tes.
" Kita akan memenuhi target test kedepannya, tegasnya. Saat ini pihaknya
masih ingin melakukan klarifikasi sebab faktor penanganan lain masih terbilang
baik. Seperti kesediaan tempat tidur di Rumah Sakit dan Pusat Isolasi yang
sudah terpenuhi.
"Pelacakan juga bagus, tidak ada claster. Tapi kenapa
masuk ke zona resiko orange? Kita mau klarifikasi juga ini," tegasnya.
Ada
satu hal yang tak bisa diubah oleh tim satgas yakni peningkatan kasus Covid-19
di Cianjur. Kita akan menggelar tes yang lebih masif.
"kalau
tes kita masif akan menemukan lebih banyak kasus lagi. Seperti dua mata koin,
mau gak mau harus dicari karena targetnya seperti itu.
Untuk
saat ini pihaknya sedang mencari pusat isolasi tambahan di luar Bumi Ciherang.
Dimana
untuk saat ini tempat tidur isolasi yang dimiliki Kabupaten Cianjur ada 67
tempat tidur. Kita masih mencari lagi diluar Bumi Ciherang rencananya di
wilayah Ciloto.
Diketahui
akhir pekan ini teritung 28 Oktober sampai 01 November 2020. musim libur
panjang masyarakat dihimbau agar lebih waspada pada penyebaran Covid-19.
Dirinya sedang mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Cianjur agar semua
wisatawan wajib melakukan rapid test atau swab test sebelum memasuki area wisata.
"Rapid Test dengan masa berlaku tiga hari untuk Swab Test memiliki masa
berlaku tujuh hari" jelasnya.
Masyarakat diperbolehkan berwisata saat libur panjang
tiba peningkatan kewaspadaan tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten
Cianjur hanya untuk wisatawan dari luar daerah.
"Bila mereka tidak menunjukkan surat swab atau rapid test, kami
mengusulkan untuk menyediakan tempat rapid tes berbayar,"
tuturnya.
Pada
rencananya akan difokuskan disatu titik yakni di daerah Segar Alam untuk saat
ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Pemerintah Kabupaten
Cianjur.
"Dinas Kesehatan sudah mengusulkan hal itu, agar dapat mengurangi
wisatawan yang masuk, jelasnya.
Selain
itu dirinya mewajibkan untuk pengelola tempat wisata khususnya Hotel dan
Restaurant untuk memperketat pengawasan dan protokol kesehatan terhadap
pengunjung atau tamu yang
datang.
"Kalau
pembatasan pengunjung tidak bisa, berarti pembatasan fasilitas bisa. Misalnya
saja, satu ruangan hanya dibatasi 50 persen kapasitas dan tidak boleh
dipaksakan.
"
Terangnya. Lebih baik warga saat ini diam dirumah bersama keluarga selama
libur panjang sebagai bentuk kewaspadaan terhadap
Covid-19.
"Warga
harus lebih waspada, karena kita tidak pernah tahu orang yang kita temui
ditempat wisata itu membawa virus atau tidak.
Ada dua faktor utama Cianjur naik status
menjadi Zona Orange Salah satunya adalah temuan kasus yang meningkat bahkan
saat ini tercatat sudah ada 239 Kasus Positif Covid-19 sebanyak 135 Pasien
Sudah Sembuh dan 104 lainnya masih menjalani perawatan dirumah sakit dan
Isolasi Khusus di Bumi Ciherang.
Selain itu Cianjur masih minim Swab Test
seharusnya tes dilakukan dengan rasio 517 test per 1 juta Penduduk per minggu.
Namun saat ini Cianjur baru mampu melaksanakan tes dengan rasio 250 tes per 1
juta penduduk per minggu.
Cianjur memang mengalami lonjakan kasus
sejak awal Oktober 2020. Karena kita genjot tes. Meskipun rasionya masih
dibawah dari target itu yang membuat Cianjur jadi Zona Orange. Tandasnya.
Dipaparkan juga bahwa diketahui ada 8
kabupaten yang masih bertahan di zona kuning salah satunya Kabupaten Cianjur.
Cianjur sendiri dilingkari oleh daerah-daerah yang sudah orange seperti
Kabupaten Sukabumi, Purwakarta,Kota Bandung Barat itu Orange. Jadi kelihatan
dari hari ke hari memang kasusnya terus naik pungakasnya. [050-HAG]
0 Komentar